Friday, January 23, 2015
Materi Seni Budaya Kelas X: Seni Rupa 3 Dimensi
1. Pengertian Karya 3
Dimensi
Seni rupa tiga
dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang,
karena mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga
dimensi tidak mempunyai bidang datar dan tidak datar, sehingga penempatannya
berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding sebagai dasarnya, sebagai
contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan misalnya
perabotan rumah tangga.
2. Fungsi Karya 3 Dimensi
Dilihat dari fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan
menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan - applied art) dan
karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa murni-pure
art). Perbedaan fungsi ditentukan oleh tujuan pembuatannya. Karya seni rupa
sebagai benda pakai yang memiliki
fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman digunakan.
fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman digunakan.
Sumber: http://kumpulantugasekol.blogspot.com/2014/08/jelaskan-tentang-jenis-dan-simbol-karya.html
3. Unsur-unsur Seni
Unsur-unsur dasar
karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya
seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya antara lain adalah titik, garis, bidang,
bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.
1). Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik
dapat melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan
melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan
kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan
Pointilisme.
2). Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis
lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak,
putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari
macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan
keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan
kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu
sehingga dapat digunakan sebagai perlambangan, seperti:
- Garis tegak melambangkan
keagungan, kestabilan;
- Garis miring
mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;
- Garis tegas,
kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;
- Garis halus,
melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan
menjadi:
- Garis nyata,
merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
- Garis semu,
merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau
ruang
3). Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi
suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi.
Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.
4). Bentuk/Raut
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam,
yaitu:
a. Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada
ilmu ukur meliputi:
- Bentuk kubistis,
contohnya kubus dan balok.
- Bentuk
silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b. Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk
yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan,
dan hewan.
5). Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang
dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang
dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah
lukisan.
6). Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata
disebut warna. Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak
berasal dari warna apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru.
Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
·
merah + kuning : jingga
· biru
+ kuning : hijau
·
merah + biru : ungu
Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna
primer dan warna sekunder.
Contoh:
·
kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan
· biru
+ ungu : ungu kebiruan
·
jingga + merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna
netral, yaitu warna putih dan hitam.
7). Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan
bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai
sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan
tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan
rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan
perabaan.
8). Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang
berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti
lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan
kesan mendalam.
Sumber:
http://senibudayasmktap.blogspot.com/2013/09/unsur-unsur-seni-rupa.html
4.
Prinsip-prinsip Seni
Kesatuan
(unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah
karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni
rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan
serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam,
tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang
memiliki kesatuan.
Keselarasan
(harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang
berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.
Penekanan
(kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya
dua unsur yang berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan
ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton
Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur
secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa
yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna.
Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis,
sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan
jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.
Obyek fokus
Obyek fokus /Pusat perhatian(center point ) bahwa
setiap karya seni hendahnya dibuat ada unsur yang paling dominan (pusat
perhatian).
Gradasi
Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat
perpaduan berbagai warna secara berangsur-angsur.
Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan
bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya
membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan
kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh
letaknya.
Komposisi
Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan
mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.
Keseimbangan
(balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu
susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada
tiap-tiap sisi susunan.
Sumber: http://senibudayasmktap.blogspot.com/2013/09/prinsip-prinsip-seni-rupa.html
5. Media, Alat, dan
Teknik
Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan. Teknik pembuatan seni rupa tiga dimensi sebagai berikut.
Media
yang digunakan dalam berkarya seni 3 dimensi sangat beragam, diantaranya :
1.
Bahan Lunak
Contohnya
; tanah liat, bubur kertas, bubur semen, lilin, bubur gips dan lain-lain
2.
Bahan Keras
Contohnya
; kayu, batu, marmer, logam dam sebagainya.
Teknik
Karya seni rupa 3 dimensi :
-
Untuk patung digunakan teknik pahat, butsir, cor, cetak-tuang, anyaman, las
sambung dan sebagainya.
1.
Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat
patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu.
2.
Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan.
Misalnya, membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat.
3.
Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian
dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan
bentuk yang diinginkan. Misalnya, membuat patung.
4.
Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan satu ke
bahan lain untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung
kontemporer dengan bahan dasar logam.
5.
Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih
dahulu. Misalnya, membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan
semen.
Membuat
karya seni merupakan wujud ekspresi dari suatu ide atau gagasan. Ide adalah
hasil pemikiran yang berawal dari suatu inspirasi atau imajinasi. Gambaran yang
tertangkap melalui ruang imajinasi seseorang dapat diwujud- kan dalam bentuk
karya seni. Kamu dapat menggali ide untuk berkarya seni sendiri dengan membuat
lukisan menggunakan media kanvas dan cat minyak.
Media
dalam seni lukis telah kamu pelajari. Untuk media kanvas, yang dijual bebas
sudah lengkap dengan bingkai spanramnya. Namun kamu juga dapat membuatnya
sendiri dengan bahan yang sederhana. Cara membuat kanvas sebagai berikut.
1 .
Sediakan bahan dan alat, antara lain kain jenis belacu, kayu reng, gergaji, cat
tembok (putih), dan staples atau paku kecil.
2 .
Empat buah kayu reng dipotong dengan ukuran yang ditentukan, sesuai ukuran
panjang dan lebar kain. Tiap-tiap ujung kayu dibentuk siku lalu digabung
menjadi segiempat.
3 .
Kain jenis belacu dilaburi cat tembok. Setelah kering ulangi lagi secukupnya.
Tujuannya untuk menutup pori-pori kain agar cat minyak bisa menempel pada kain.
Kemudian bentangkan kain pada bingkai dan menguncinya menggunakan staples atau
paku kecil.
a)
Empat buah kayu yang sudah dipoton
b)
Tiap pasang ujung kayu direkatkan.
c)
Kain direntangkan pada spanram.
Setelah
menyiapkan bahan dan alat, antara lain cat minyak beserta minyak pengencernya,
palet (bisa diganti papan triplek atau tutup kaleng), minyak tanah untuk
mencuci kuas sewaktu-waktu, dan kain lap, melukis dapat dimulai.
0 komentar:
Posting Komentar